Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Desember 2013

A Certain *JLEBB* Moment

0 comments
Assalamu'alaikum wr. wb.


Akhir minggu kemarin ini, ane kembali ke bioskop setelah sekian lama ngga nonton di tempat yang dingin ini.
Alasannya adalah film The Hobbit: Desolation of Smaug lagi tayang dan belum jauh dari tanggal premiere-nya, jadi pasti kondisi bioskopnya masih lumayan rame dan masih up-to-date buat dipasang jadi status FB.

Sebenernya sih ane pengennya nonton di hari jumat, soalnya selain itu hari premiere, harga tiket juga lebih murah :malu:, di samping juga alasan lainnya.
Tapi karena jumat sore hujan deres banget, akhirnya musti diundur ke hari sabtu.

Singkat cerita, sabtu sore ane berangkat ke XXI sebuah mall di daerah Jakarta Utara. Tapi apes, ternyata pas ane nyampe bioskopnya, penayangan jam setengah empat sore udah lewat 10 menit :hammer:

Begini cuplikan dialog yang terjadi.

Jumat, 16 Agustus 2013

Saya dan si Galaxy S4 Supercopy :')

235 comments
Assalamu'alaikum wr. wb.


Selamat pagi anteman-temans
Lama sekali kayaknya ane ngga ngepost di blog ini. Maklum lah, dulu ane bisa rajin ngepost karena nganggur, sementara sekarang alhamdulilah udah kerja :v
Sebenernya udah cukup lama sih ane bisa dapat sinyal buat ngepost, tapi terbentur sama capeknya kerja. Pada akhirnya nir-post deh blog ane ini :v

Oke, jadi tema post ane kali ini adalah tentang salah satu hape paling top saat ini... Samsung Galaxy S4 :matabelo:
Tapi yang supercopy :v

Apa itu Samsung S4 supercopy? Coba lihat dimari >> http://kask.us/heBQS

Kisahnya adalah sebagai berikut ...

Sabtu, 06 April 2013

Kisah Mimpi Pagi Ini

0 comments
Assalamu'alaikum wr. wb.



Sebagai background jurnal mimpi kali ini, saat ini ane tinggal di rumah salah satu Nenek ane bersama seorang Paman dan satu lagi Paman yang bahkan lebih muda dari ane.
Kedepannya Nenek bakal disebut Bu A dan Paman yang lebih tua jadi paman saja.

Jadi mimpi ane semalem itu begini...

== efek blur, masuk ke dalam cerita ==

Rabu, 09 Januari 2013

SPEED

0 comments
Assalamu'alaikum wr. wb. 




Well, ane emang bukan seseorang yang expert dalam bidang Bahasa Inggris, tapi selama ini ane dianggap lumayan lah kalo soal mengerjakan soal-soal Bahasa Inggris ini. Sehingga pada umumnya ane dijadikan answer centre ketika ada ujian mata pelajaran yang satu ini, yang kadang bikin merasa jadi respected person di waktu beginian LOL.

Tapi semua hal mempunyai awal, termasuk bagi ane. Kapan tepatnya ane mulai belajar Bahasa Inggris sendiri ane juga kurang inget, tapi yang jelas dari kecil ane suka membaca, entah majalah, koran, sobekan koran buat bungkus ikan, dsb. Dan mungkin, hal ini akhirnya menular pada bacaan-bacaan yang berbahasa Inggris. Yep, pada intinya cara belajar ane adalah banyak-banyak membaca.

Tapi ada satu kejadian yang berkaitan dengan belajar Bahasa Inggris ini yang sampe sekarang tidak terlupakan. Mungkin hal ini juga yang membuat ane merasa lebih terpacu dalam mempelajari Bahasa Inggris sewaktu itu.

Ceritanya, waktu itu ane sekitaran kelas 6 SD dan hendak meminjam VCD film, biasa lah untuk hiburan akhir minggu. Ane bersama temen ane bersepeda ke kampung sebelah karena rental VCD tersebut memang terletak di kampung tetangga.

Singkat kata, kami nyampe di tempat rentalan dan segera memilih-milih VCD yang hendak dipinjam. Setelah sekian lama, akhirnya kami memutuskan untuk meminjam beberapa VCD.
"Mau minjem yang mana Dek?"
"Yang itu Mas"
"Yang mana?"
"Yang itu... yang SPET" (Sambil menunjuk sebuah film yang dibintangi Keanu Reeves dan Sandra Bullock, tapi dengan E seperti pada 'KETEK', bayangkan sedang mengucap 'SPAT')
Tepat setelah mengucapkan 'kata sakti' itu, ane merasa kecolongan. Why? Karena sebenarnya dari awal ane sudah berencana menghindari mengucapkan kata yang ane belum yakin kebenarannya, dan SPEED bukan termasuk kata yang ane yakini pengucapannya.

Dan datanglah mimpi buruk itu bagaikan sambaran petir.

ANE DIKETAWAIN SEISI RUANGAN.
KUCING GARONG!

Gelak tawa orang-orang yang main PS terasa membahana di belakang ane (karena selain rental VCD, tempat ini juga tempat main PS dan ane sedang menghadap yang ngerentalin VCD dan membelakangi para PS-er tersebut). Salah seorang bahkan ada yang nyeletuk "SPE-ED kali Dek." yang jelas-jelas tidak benerdan menjerumuskan. Ane nengok temen ane, tapi dari mukanya seakan-akan bilang "Elu aja ngga tahu, apalagi gua!?". Ya Tuhan, ane malu luar biasa waktu itu, walau juga mikir mereka yang ngetawain ane juga ngga mesti lebih pinter dari ane :p
Dengan muka merah padam, ane segera ngeloyor dari rentalan sama temen ane setelah membayar biaya sewa rental.

Dan setelah itu, mindset untuk mempelajari Bahasa Inggris kembali membara di otak ane LOL

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Jumat, 04 Januari 2013

A Drunken Father

0 comments
Assalamu'alaikum wr. wb. 





Seorang lelaki di usianya yang hampir 60 tahun tampak terhuyung ketika memasuki bar itu.
"Pulang larut lagi Bill?"
"Ya, begitulah. Sudah rutinitasku."
"Ayolah kawan. Kenapa tak sekali saja kau coba pul-"
"Stop it, Jack. Im a failed man." Tatapnya tajam.
Suasana jadi agak kaku.
"Another cup, Jack, please..."

== 2 weeks later == 

Ben berdiri tertegun di samping makam itu. Sepertinya dialah yg terakhir meninggalkan pemakaman ini.
Hari mendung kelabu dan gerimis tipis mulai turun. Belum jauh dia meninggalkan nisan itu, seseorang menepuk bahunya.
"Are you Ben Coningsley?"
"Yes, i am. What is it?"
"Kita perlu bicaara sebentar, bisa kan?" Orang tua itu menunjuk sebuah pohon rindang tak jauh dari mereka.
"Jadi, Anda ini siapa?"
Pria tua itu tersenyum. "Aku kawan ayahmu."
"Kawan ayah? Hmm, baiklah. Jadi, ada apa?"
"Jadi begini, Nak. Aku punya 2 tugas yg dia percayakan padaku jika suatu saat Bill meninggal. Jadi, inilah aku yg sedang melakukan apa yg dia pesankan."
"Pertama, dia ingin tahu bagaimana pandanganmu terhadapnya?" kata orang tua itu.
"Did he dare to ask that??" wajah Ben mengerenyit.
"Baiklah. To put it short, was used to love him, until he left home 23 years ago. Jadi sejak itu, aku berupaya untuk tidak berpikir pernah punya ayah. Begitulah pandanganku tentangnya, Mr. ...?"
"Jack. Jack Dorsey"
"Dia meninggalkan kami ketika ibu sedang sakit keras. Bahkan, ketika ibu meninggal pun dia tak hadir.
Waktu itu aku baru berumur 6 tahun, masih teramat kecil namun sudah mulai bisa memahami keadaan. Itulah kenapa aku sangat, sangat membencinya."

Jack menghela nafasnya.

"Poor old guy. Begini Nak, biar kuceritakan sebuah kisah. Dahulu, ada seorang pria dari New York yg teramat baik. Dia juga seorang ayah yg baik.
Sampai suatu saat, sang istri menderita sakit kronis. Butuh uang banyak untuk biaya operasinya.
Sayang, pria itu tak punya cukup uang ketika itu. Pada akhirnya, seseorang datang kepadanya dan menawarkan sebuah pekerjaan dengan pendapatan yg banyak dalam waktu singkat: merampok sebuah bank.
Kadang dunia memang terasa menghimpit, maka pria itu pun menyanggupi tawaran itu. 5 orang perampok sukses melarikan diri, tapi salah satu diantaranya tertangkap. Pria itulah yang tertangkap. Oleh pengadilan, dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Dia sempat meminta penangguhan tahanan selama seminggu atas alasan keluarga, tapi tak ada uang untuk jaminannya.
Dia keluar dari penjara 10 tahun kemudian atas perilaku baiknya selama di dalam penjara. Selepas dari penjara, dia bingung dengan masa depannya. Terutama ada satu hal yang sangat mengganjal benaknya: sang anak. Lalu dia terjatuh dalam dunia alkohol.
Dia tak punya muka untuk bertemu sang anak setelah sekian tahun meskipun kasih sayangnya tak pernah hilang, apalagi jika sang anak tahu sebabnya.
Dari satu bar ke bar yang lain, berpindah-pindah dari malam ke malam. Hingga suatu saat, seorang penjaga bar merasa kasihan padanya. Atas bantuan si penjaga bar, pria itu dapat pekerjaan kembali sehingga mereka pun menjadi sahabat.
So here's the end, he worked as a fast food delivery man for the last 13 years, cycling around Philadelphia delivering requests with his old bicycle while starting to save bit by bit, penny to penny, four-tenth of his not-very-much income. That guy named Bill Coningsley.

Jadi inilah pesan kedua dari Bill, 3000 dollar yang ayahmu kumpulkan selama ini. Dia tak tahu apakah uang sebanyak ini cukup berarti bagi anaknya yang sekarang dia yakini sudah sukses. Tapi dia berharap, uang ini mampu menunjukkan kasih sayang yang selama 23 tahun dia pendam.
Do you know why is it like this? Because however, Bill is always a father of his son that always think about his little Ben, from the very first second he entered his jail."


Dan Jack pun beranjak meninggalkan Ben, yang sedang terisak.

(diambil dari mimpi tadi pagi)




Sedikit trivia:
- Nama Coningsley sepertinya terinspirasi dari nama aktor Ben Kingsley sedangkan nama Jack Dorsey sendiri sepertinya terinspirasi dari nama Jack Dorsett.
- Jujur, kayaknya ane nangis pas ngimpiin ini
- Yang memakai bahasa Inggris adalah memang begitu adanya, semirip mungkin dengan dalam mimpi





Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sabtu, 31 Maret 2012

Cemas

0 comments
Assalamu'alaikum wr. wb. 


Aku sedang menatap layar laptop ketika itu
Ketika aku merasakan sesuatu yg aneh
Sensasi yg tidak seharusnya kurasakan
Di dalam rongga mulutku

Hmm...
Sepertinya sebuah jelly
Tapi kapan aku makan jellly?


Biasanya yg begini hanya akan kutelan
Tapi kali ini berbeda
Kuputuskan untuk ke kamar mandi
Dan memastikan seperti apa jelly ini

Dan ketika kuludahkan
Aku kaget

Cairan merah nampak keluar
Darah....
Tak begitu banyak
Namun cukup membuat lututku melemas
Aroma darah segar segera menancap di tenggorokanku
Aku sangat membencinya

Apa yang terjadi?
Apa aku mimisan? Tapi tak ada darah yg keluar dari hidungku ....
Apa mungkin gejala dr sebuah penyakit kronis? Aku harap tidak ....
Tuhan, aku tidak ingin mendapat penyakit yg separah dalam sinetron

Segara kucari cermin
Tapi spion bekas motor kemarin hilang entah kemana
Aku semakin kalut
Aku tak ingin menelpon orang tua dan memberi kabar bahwa anaknya terkena penyakit kronis

Aku putuskan untuk mendiamkannya sejenak
Perlahan aroma itu menghilang
Namun tak lama muncul kembali
Tuhan, ada apakah dengan tubuhku?

Aku tenggelam dalam pemikiran-pemikiran
Bagaimana jika ini benar-benar gejala penyakit kronis?
Bagaimana jika umurku divonis tak lama lagi?
Apa yg harus aku katakan pada orang tuaku?

Aku semakin tenggelam dalam pikiranku itu
Hingga akhirnya aku teringat
.
.
.
.
.
.
.
Gigi gerahamku kemarin numbuh lagi .rofl.



Wassalamu'alaikum wr. wb.